Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar melalui Kepala Bidang (Kabid) pengembangan prasarana pertanian Itan Oktarianto menanggapi serius adanya isu korban longsor di Desa Citorek tersebut yang di kabarkan akan memasok pasir hasil menambang itu ke proyek JUT.
Kata Itan, sebelum adanya peristiwa meninggalnya dua warga Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, pengerjaan Jalan Usaha Tani (JUT) Diberhentikan sementara. Hal tersebut kata Itan, mengingat cuaca di Desa Citorek Tengah saat ini sedang mengalami cuaca menstrim dan terus turun hujan.
” Kita langsung turunkan tim investigasi untuk mengecek kebenaran peristiwa tersebut. Kata tim kami, bahwa memang pekerjaan JUT sementara di hentikan ada kali sekitar 3 atau 4 hari lalu, karena cuacanya lagi menstrim. Artinya, warga yang terkena musibah korban longsor itu mungkin berikhtiar untuk mengumpulkan mencari rejeki dengan rencana mungkin akan di jual pasirnya ke proyek JUT. Tapi kami tegaskan, pihak kelompok pembangunan di JUT pun tidak menyuruh dan tidak juga memperkerjakan ibu ibu atau korban yang kena musibah longsor tersebut. Bahkan, korban juga sebelumnya di larang oleh teman teman di JUT agar jangan memasok pasir,” kata Kabid pengembangan prasarana pertanian Itan Oktarianto pada awak media, Minggu (9/10/2022).
Kata Itan, pihaknya masih menunggu kabar yang lebih lengkap dari tim investigasi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak yang telah terjun langsung ke lokasi.
” Sementara informasi segitu dulu ya kang, kita sama sama menunggu tim investigasi Dinas Pertanian Lebak. Mudah mudahan segera, kalau sudah ada kita pasti langsung infokan kang. Tapi, kami pastikan bahwa proyek JUT berjalan dengan baik. Tapi mungkin, karena cuaca menstrim pekerjaannya dihentikan sementara,” terang Itan.
(*AR/RED)
