Home Banten Tiba-tiba Tagihan PDAM Tirta Multatuli Membludak, Warga Akan Datangi Bupati Lebak Protes Bongkar Pelayanan

Tiba-tiba Tagihan PDAM Tirta Multatuli Membludak, Warga Akan Datangi Bupati Lebak Protes Bongkar Pelayanan

by Redaksi Pantaubanten

Foto : Whatsapp tagihan kepala cabang PDAM kalanganyar diduga melakukan ancaman akan melakukan penyegalan

Pantau Lebak – Pelayanan PDAM Tirta Multatuli saat ini dikeluhkan warga masyarakat salah satunya Aris saudara ibu Rumhanah, Warga Kampung Babakan Kalapa, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Lebak, Banten salah satu pelanggan PDAM Cabang Lebak.

Pasalnya, pada Bulan Kemarin, pihak PDAM Cabang Kalanganyar tiba-tiba melakukan penagihan dengan harus membayar kurang lebih Rp 5 Juta dengan tunggakan 33 Bulan. Padahal, sebelumnya, pihak PDAM tidak melakukan tagihan selayaknya seperti biasa dilakukan penagihan perbulan, sehingga warga yang dalam katagori kurang mampu ini tidak dikagetkan dengan tagihan yang langsung membleduk.

“Saudara saya tiba-tiba ditagih oleh pihak PDAM cabang kalang anyar harus membayar 33 Bulan senilai kurang lebih sekitar Rp 5 Juta, tentunya itu sangat memberatkan kepada masyarakat. Apalagi ibu Rumhanah ini bisa dikatagorikan warga kurang mampu dan sudah lansia. Seharusnya, pihak PDAM melakukan penagihan perbulan, sehingga tidak membuat kaget pelanggan. Titambah, ibu ini warga kurang mampu dan sudah tua. Dimana ke profesionalan pelayanan PDAM dan kebijakan yang menggunakan hati nuraninya. Padahal, pemerintah harus hadir ditengah masyarakat kurang mampu dan membantunya,”tegas Aris pada awak media, Sabtu (12/4/2025).

Saat itu, ketika tagihan yang membeludak itu diberikan kerumah ibu Rumhanah, pihaknya langsung mendatangi Kantor PDAM Cabang Kalanganyar dan meminta kebijakan untuk dilakukan pembayaran secara dicicil. Karena, jika sekaligus ditagih seperti itu ibu tidak mampu bayar.

“Bukan tidak mau bayar, tapi kalau sekligus ibu tidak mampu. Kalau saja orang tua saya orang kaya mungkin dengan kebijakan PDAM seperti itu, silahkan PDAM di Cabut. Seharusnya, PDAM atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini dapat menjadi solusi warga kurang mampu dan meringankan bebannya.

Baca Juga  Gencar, Mata Hukum Mulai Telusuri Anggaran Hibah Rp 74 Miliar di Lebak

Betul, kata Aris, setelah dirinya menemui Kepala Cabang PDAM Kalanganyar yang bernama Kurnia dan meminta kebijkan akhirnya bisa dilakukan pembayaran secara dicicil.

“Kemudian, selang satu hari setelah dilakukannya penagihan, kita upayakan untuk membayar Rp 500 ribu untuk mencicil. Karena, kami juga memahami tanggung jawab kami sebagai pelanggan. Tapi, tidak seperti itu pelayanannya yang seolah-olah sinis dan dengan tekanan.

Meskipun, di beri kelonggaran untuk mencicil, parahnya, setelah lebaran, Kepala Cabang kembali melakukan penagihan seolah orang tua saya ini menjadi Target untuk penagihan mereka.

“Padahal sudah saya tegaskan bahwa orang tua saya pasti akan mecicil tapi mohon kebijkan untuk waktunya, karena uang untuk membyar harus mengumpulkan. Lagian kan bukan salah kami juga kenapa pihak PDAM sebelumnya tidak melakukan tagihan perbulan. Tau-taunya memberikan tagihan membludak, menurut saya itu sama saja mencekik pelanggan, mencekik rakyat, apalagi ibu ini katagari kurang mampu,” tegasnya.

Lanjut kemudian, pada Sabtu sekitar pukul 20.27 Wib, Kepala Cabang Pak Kurnia kembali menagih kembali melalui whatsapp kepada anaknya, dengan narasi, ” Gimana a terkait tunggakan, kita tunggu hari Senin kalau tidak ada kita segel dulu,”.

“Perkataan Kepala Cabang PDAM Kalanganyar bermama Kurnia ini kami anggap adalah sebuah penekanan dan ancaman jika tidak dibayar akan dilakukan penyegelan. Ini jelas memberatkan masyarakat dan pelanggan, seolah-olah masa bodoh mau warga tidak mampu ke apa ke yang penting ditagih,”kata Aris.

“Apa begitu pantas mengaih malam hari dengan narasi seperti itu. Tentu, saya dan Kader saya dan tim perjuangan dari RPM tidak akan tinggal diam untuk melakukan gerakan aksi unjukrasa mendesak agar kepala Cabang PDAM Kalanganyar segera dicopot. Karena, menurut kami pelayanan yang diberikan dan tindakannya itu tidak beretika dan sangat buruk. Kemudian, dengan penagihan yang tiba-tiba membeludak itu mencerminkan ketidak profesionalan PDAM terhadap kinerjanya sendiri. Kami akan turun kejalan meminta keadilan kepada pak Bupati dan mendesak untuk mengevaluasi secara menyeluruh,”tegasnya.

Baca Juga  Pemkab Lebak Bangun Kerjasama Dengan Badan Informasi Geospasial

“Kami juga akan meminta agar aggaran PDAM Tirtayasa untuk dibahas dan di Publikasikan transparan. Mulai dari pemerilhaan dan pembeliaan alat-alat dari tahun 2023 hingga tahun 2025. Karena itu bukan rahasia umum, dan dari tahun ke tahun itu terkadang air tidak mengalir dan bahkan air yang didistribusikan kotor,” tandas Aris.

Aris juga akan meminta agar air yang di distribusikan dilakukan pengecekan di laboratorium apaka air itu sudah sesuai dengan harapan dan tidak mengandung kotoran atau mengandung kotoran.

“Kita juga akan bersama-sama mendesak agar kita mengambil sempel dari air yang di distribusikan PDAM ke ibu Rumhanah, apakah itu sudah sesuai atau tidak, kita bawa ke laboratorium,”tegasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang PDAM Kalanganyar Kurnia saat di hubungi awak media mengaku bahwa setelah mendapatkan informasi kalau uangnya dipake buat berobat anaknya, pihaknya memberikan waktu kembali, silahkan di cicil yang penting tiap bulan ada bayar.

“Kami tidak menuntut membayar sampe lunas, asalkan setiap bulan ada masuk pembayaran,” kata Kurnia, saat di konfirmasi lewat pesan whatsapnya, Sabtu (12/04/2025). (***)

You may also like

Leave a Comment